Komisi X Kecewa, Pelaksanaan UN Amburadul
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini dianggap tragedi. Komisi X menilai pelaksanaan UN amburadul. Wakil Ketua Komisi X DPR Syamsul Bachri menyatakan Komisi X betul-betul merasa kecewa dan hal seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Demikian dikatakan Syamsul selaku Ketua Tim kunjungan spesifik di SMA Negeri 1 Balikpapan, Kalimantan Timur untuk memantau pelaksanaan UN, Kamis (18/4).
“Pelaksanaan UN ini memang menjadikan rasa kekecewaan yang benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, karena yang semula UN dilaksanakan serentak dengan jadwal yang sama, tetapi pada kenyataannya tidak berbarengan dan amburadul,” sesal Syamsul.
Terkait dengan UN yang amburadul ini, Komisi X secepatnya akan mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Nuh untuk dimintai pertanggungjawaban atas pelaksanaan UN ini. Selain itu, Komisi yang membidangi pendidikan dan pariwisata ini juga akan meminta M. Nuh untuk menjelaskan secara komprehensif apa yang sebenarnya terjadi dalam penyelenggaraan pelaksanaan UN tahun ini.
“Jika pada tahun depan akan diadakan UN, kami meminta dalam pelaksanaan penyelenggaraannya harus lebih baik, atau malahan ditiadakan. Sebetulnya UN itu kan masih pro dan kontra, sebagian orang minta UN ditiadakan tapi sebagian masih ingin mempertahankan. Namun, karena Mendikbud mengatakan bahwa UN ini dimaksudkan untuk menjadi barometer kualitas pendidikan kita dan pemerataan pendidikan secara nasional, maka UN masih diadakan,” ujar Syamsul.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, pemerintah memang ingin mengukur seberapa jauh eksploritas pendidikan nasional dapat diketahui secara maksimal, sehingga yang ada bisa dipacu dan yang sudah maju dapat dipertahankan. Oleh karena itu, Komisi X DPR memberi dukungan pada penyelenggaraan UN ini, dengan catatan UN dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Komisi X memberikan anggaran untuk pelaksanaan UN yang cukup besar, dengan harapan agar UN dapat berjalan dengan baik. Namun fakta dilapangan, pelaksanaannya amburadul.
Dalam kunjungan spesifik ke Kaltim ini, Tim Komisi X menemukan belum adanya kesiapan pelaksanaan UN. Bahkan dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim menyatakan bahwa masih ada 155 sekolah di Kaltim yang belum menerima soal, sehingga akan dilaksanakan pada Senin (22/4) pekan depan. (SPY)